Noviyanti

Ajroy Dan Bandung Bondowoso

”barang siapa ingin bahagia didunia dengan ilmu,barang siapa ingin bahagia diakhirat dengan ilmu,barang siapa ingin bahagia keduanya dengan ilmu”.sabda Rasullah saw

Pagi-pagi Ajroy sudah mondar-mandir didepan masjid, tanpangnya kusut banget, sepertinya sudah satu malam dia tidak tidur, menurut kabar Ajroy melamar Dian,salah satu santri baru Al-qomar,selain wajahnya yang cantik Dian juga seorang yang taat beribadah, sehingga banyak senior Al-qomar yang berebut mendapatkan hati gadis ini, dan Ajroy berencana mengungkapankan rasa cintanya kepada Dian tadi malam.
beberapa menit kemudian Ajroy masuk ketempat Wudhu, selesai wudhu Ajroy langsung solat sunah dua raka'at,selesai salat sunah ajroy berdoa, sepertinya Ajroy menghadapi masalah yang sangat berat banget, dengan berat hati aku bertanya
”'whats wrong with u?”tanyaku
“ngomong apaan”,jawab Ajroy
“iye, kamu kenapa?”,lanjutku
“ lagi bingung nih,”keluh Ajroy
“kenapa”,tanyaku
“Dian,...”,lanjut Ajroy
“ditolak, jroy”potong ku
“denger dulu”.sambung ajroy
“siDian minta syarat dibuatkan seribu candi”,keluh Ajroy
Tampak kegalauan diwajah ajroy,aku mearasakan rasa iba keAjroy, namun aku tak tau harus berbuaat apa, Mungkin maksud Dian hanya berusaha menolak Ajroy, inikah yang dimaksud cinta kepada manusia bisa membuat seseorang bahagia namun lebih banyak kecewa. Namun mungkin kini Dian menghadapi lawan yang tangguh, orang yang siap berjuang habis-habisan, Ajroy adalah orang yang mempunyai prinsip.Menurut dia orang yang tidak dapat memperjuangkan cintanya tidak pantas memperjuangkan hidupnya.Namun Ajroy tetaplah Ajroy dia bukan Bandung Bondowoso, yang bisa membuat seribu candi dalam satu malam.
Dua hari telah berlalu, tapi Ajroy tetap belum menemukan cara memenuhi permintaan gadis pujaannya, Ajroy mulai oleng, dia tak tahu harus apa dan bagaimana, akhirnya ajroy menemui sahabatnya Tiley, seorang yang ilmu sudah mumpuni dikalangan majelis talim Al-qomar, kepadanya dia ceritakan semuah masalah yang sedang dia hadapi.
“Waktu Nabi Muhammad saw ingin menikahkan anak perempuannya, Nabi mengajukan syarat Harus hapal al-quran”jawab Tiley kepada ajroy
“Namun apa yang terjadi, syaidina Ali hanya membaca surah al-ikhlas tiga kali”
“ karena pahala membaca surah al-ikhlas adalah sama dengan membaca sepertiga al-quran”
“dan akhirnya saidina ali menjadi menantu Nabi muhammad Saw”
Ajroy hanya diam mendengarkan perkataan Tiley, ada kepuasan diwajah Ajroy, sepertinya dia sudah menemukan jawaban yang selama ini dia cari, dia mengerti ilmu adalah jawaban dari permasalahannya, bagaimanah mungkin dia dapat membuat seribu candi, membuat satu candi saja belum tentu bisa, dia tidak mempunyi ilmunya,tapi bila dia sudah punya ilmunya jangankan seribu candi satu juta candi pun bisa dia kerjakan
akhirnya Ajroy menyerah.Pagi itu juga Ajroy menemui Dian,
“aku menyerah, An”tegas Ajroy
Sambil tersenyum Dian berkata”kenapa, kok nyerah?”,
“aku bukan bandung bondowoso”,jawab Ajroy
“tahu kenapa Bandung bondowoso bisa membangun seribu candi dalam satu malam”.sambung Ajroy
“karena ilmunya sudah cukup tuk membuat seribu candi dalam satu malam”,tambah Ajroy
“sedang aku, membuat satu candi pun belum tentu bisa”
Mungkin maksud dari perkataan Ajroy,Dia dan Bandung Bandowoso sama-sama manusia biasa hanya yang membedakan hanya ilmunya.lalu kenapa Dian meminta Ajroy membuatkannya seribu candi, Dian hanya ingin mengetes calon-calon tambatan hatinya, seberapa tinggi ilmu calonnya itu, walau pun dia tahu tak akan ada yang bisa, minimal dia hanya ingin mengetahui alasan mereka mengapa menyerah.
Menurut Dian, bukan kah kunci kebahagian adalah ilmu,”barang siapa ingin bahagia didunia dengan ilmu,barang siapa ingin bahagia diakhirat dengan ilmu,barang siapa ingin bahagia keduanya dengan ilmu”,sabda Rasullah saw.
Bagaimana seorang laki-laki yang bodoh mampu memberikan hak-hak seorang istri, sedangkan hak sebagai suami pun dia tak tahu, bahkan seorang laki-laki yang mempunyai ilmu belum tentu mampu memenuhi seluruh hak-hak seorang istri, apakah seorang suami yang berilmu akan melakukan kekerasan dalam rumah tangga, sedang dia tahu cara yang lebih baik dari pada melakukan kekerasan,bagaimana dengan suami yang bodoh apa yang dia ketahui, mereka tidak tahu apa-apa dan yang parahnya lagi banyak seorang yang bodoh merasa dirinya pandai dan tak mau terus belajar, sedangkan orang yang pandai saja merasa dirinya bodoh sehingga harus terus belajar.
Ajroy pun berlalu pergi, walaupun gagal, dia merasa mendapatkan sesuatu yang lebih besar dan lebih cantik dari Dian yaitu sebuah ilmu.

cerita ini hanya karangan walau diilhami dari kisah nyata
sayuti
boyofzhonk.blogspot.com