ngak ada materi dalam musik

MUSIK TANPA MATERI

buat bangbang
"Orang bilang musik kita terlalu keras, makanya musik kita sulit diterima orang awam, musik kita bukan musik yang populer yang mengedepankan kata-kata roman picisan, musik kita terlalu jujur untuk didengar oleh mereka yang terbiasa mendengar kebohongan"
"Tapi li, ini kesempatan kita", kata Dewi sambil sedikit memaksa
"li, ngak ada band yan mau terus disebut band festivel, kecuali bila band itu memang sudah kaya raya" lanjut dewi sang vokalis band sekaligus gitaris
"semuah band pasti berharap mampu menembus label". lanjutnya
"iya, gw tahu, tapi ini tentang ideologi musik kita"
"gw, ngak mau jadi orang lain cuma karena ingin menembus label"
"meski itu cara satu-satunya nembus label"
"gw setuju sama lu,li", kata ipay sang drumer
"tapi apa loe ngak denger, kata dewi. Ngak ada band yang mau disebut bang festival doang, kita latian distudio butuh duit, belum lagi buat ini dan itu, semuahnya butuh duit, li", lanjutnya.
"jadi maksud lu, kita berubah aliran musik"
"lebih baik diasingkan dari pada hidup penuh kemunafikan, pay"
"bukankah itu motto music kita, kemana ideologi dan semangat musik loe berdua"
'bukankah karena itu band kita tetap exsis sampai sekarang"
"musik yang jujur dan ngak cengeng dalam ngungkapin rasa "
"bukannya itu musik kita"
semuah terdiam setelah lintang mangatakan hal tersebut, lintang adalah pemegang bass dan keyboard band, band Indigo, band indigo adalah band yang beraliran musik yang sedikit cadas, musik mereka mirip dengan garasi, mereka juga fans berat garasi, tapi mereka "mengaku ini musik kami,kami ngak pernah terpengaruhi dengan musik orang lain".
sudah empat tahun band indigo berdiri, festival ke festival sering mereka juarai, mereka sudah menjadi buah bibir disetiap festival dijabodetabek,siapa sangka mereka terancam bubar hanya kerena tawaran dari label music besar yang meminta meraka membawakan lagu-lagu yang sesuai dengan selera pasar, agar dapat mudah diterima atau dengan kata lain merubah aliran musik mereka.
Ini semuah adalah pukulan berat bagi mereka, ideologi music mereka benar-benar diuji didepan gemerlapnya materi yang menyilaukan mata mereka, bayangkan tiga album langsung kontrak yang ditawarkan, tawaran ini mengoyahkan nurani mereka, tapi tidak lintang yang terus memegang teguh ideologi music mereka.
"bukan begitu maksudnya."
kita ngak perlu seekstrim kaya gitu"
"yang lebel minta kan cuma ngikutin selera pasar"
"pikirin dulu, bukannya ini tujuan kita, tinggal selangkah lagi"
"masak kita ngak ambil nih kesempatan ini"
"bener tu kata ipay, li" sambung dewi
"pikirin dulu tawaran ini"
"kesempatan ngak datang dua kali"
"seterah kalian" kata lintang sambil menaruh gitar bassnya dan melangkah pergi.
"li tunggu li" panggil ipay dan dewi.
Empat bulan sudah berlalu sejak hari itu, hari ini ada sebuah festival music besar dijakarta yang diseponsori oleh label musik besar, dengan bintang tamu INDIGO Band yang bari mengeluarkan album pertamanya, tapi aneh tak ada lintang , lintang digantikan oleh orang lain, itu konsekwensi dari ideologi seseorang diasingkan bila tak sesuai dengan orang lain, lintang keluar dari band atau dengan kata yang agak kasar dia dikeluarkan dari band. tapi tak ada penyesalan dimata lintang.
Tidak semuah hal harus kita jual hanya karena materi, seperti saat ini perasaan lintang yang tidak pernah menyerah dengan ideologinya, justri karena dia mersa bangga akan semuah keputusaannya.

met lebaran

ngak kerasa udah lebaran ya udah uti minta maaf kalau ada tulisan yang salah

kalau ada jarum yang patah
jangan disimpen dikaleng kerupuk
kalau ada kata yang salah
tolong uti jangan ditimpuk
kalau bisa si dipeluk

minal aidin walfa idzin
mohon maaf lahir batin